Monday, December 8, 2014

Episode 4 : Sabtu, 11 Oktober 2014. Masih VOC. Masih Cowichan Lake

Akhirnya berhasil bangun tidak terlambat!!! :D Sebenarnya karena dibangunin sama roommates sih hihihi, lalu kita siap-siap singkat, begitu semangat mau canoeing~~~ excited bangunin tetangga-tetangga sebelah kamar, ngajakin ke danau sama-sama. Jadilah kami rombongan gadis-gadis-Indonesia-Kanada-yang-pagi-pagi-belum-mandi-tapi-super-semangat-mau-main-kano. Langkah tegap maju menuju pintu belakang asrama....tangan menyentuh gagang pintu....diputar....pintu terbuka....dan....hak! hujan! :')

 Hujannya engga deras, hanya angin yang agak kencang dikiiiittt~ tapi pertanda badai kecil gini tetap ngga memungkinkan untuk canoeing. Alhasil pada bubar jalan kembali merangkak kebawah selimut.

Tapi tidak dengan saya. 
Gaya banget. Hahaha.

Semangat ini belum luntur. Kalau canoeing dilarang, jalan-jalan dipinggir danau masih bisa kan? Di pagi yang keren ini, sayang sekali untuk dilewatkan XD 

Jalan-jalan pagi-pagi sendirian dipinggir danau ditengah hujan bukan masalah, tapi akan lebih menyenangkan kalau dilakukan bersama-sama ;D daannn....mungkin itu juga yang difikirkan Emily dan Vivien, yes! Bertiga, kami menyusuri danau pada pagi itu. Saling bercerita tentang kisah masing-masing, mendengarkan kisah satu sama lain, menikmati indahnya pagi walau hujan gemericik.

Vivien adalah salah seorang Canadian yang masuk tim Duncan-Pondok Meja, sementara Emily akan bersama-sama selama di Nanaimo-Pulau Kelapa. Mereka berdua baik sekali, daannn....ingat tentang wawancara tadi malam? Emily adalah nama yang saya sebutkan ke PS (Project Supervisor) sebagai pilihan pertama ketika mereka bertanya siapa yang diinginkan sebagai CP (counterpart) ;)

Hujan makin deras, kami bergegas kembali ke asrama. Mandi, lalu sarapan diruang utama.

Lagi, waktunya sesi. Bersemangat ke kelas, menanti ilmu apalagi yang akan kami nikmati. Ternyata mengenai topik-topik umum yang kemungkinan besar berbeda berdasarkan pandangan 2 kultur. Bentuk diskusi ini melibatkan visual, auditori, dan kinestetik, bagus sekali! Jadi, akan ada seseorang yang membacakan suatu kasus, kemudian orang yang merasa setuju dengan kasus tersebut bentuk kelompok di satu sisi, dan yang tidak setuju bentuk kelompok disisi lainnya, lalu siapkan alasan dari masing-masing kelompok tersebut.

Bentuk diskusi seperti ini menyenangkan, kita bergerak, dan memang terlihat dominasi satu kultur di satu pendapat. Hingga ada juga kasus universal yang disetujui oleh semua pihak ;D

Lalu ada permainan kursi-kursian juga, berlomba membuat gambaran yang mengalahkan gambaran lainnya. Kreatif, keren!

Berlatih penyambutan kelompok

Hingga hari pun kembali ditutup kelam. Waktu makan malam tiba, dan diberitahukan bahwa......malam ini akan ada pengumuman counterpart!!! Jeng-jeng-jeng.........harap-harap cemas, berdoa, lirik-lirik sasaran, menunggu........sambil makan cemilan daaann ngobrol sana-sini

Saat itu pun tiba. PS membagikan nama yang tertulis di kertas origami kepada pemiliknya masing-masing. Kertas tersebut tidak biasa, ada pola guntingan yang disengaja. Yak! kami harus mencari CP dengan mencocokkan potongan kertas tsb, seperti puzzle. Jika cocok, maka kalian adalah saudara, sahabat, teman hidup, rekan sekamar selama 6 bulan kedepan.

Satu persatu pasangan menemukan pasangannya......ada yang kelihatan bahagia luarbiasa, ada yang stay cool saja~ Saya melirik Emily.......dan......ternyata ia sudah loncat-loncat kegirangan bersama....kak Rihaf. Mereka adalah CP :))) lalu saya kembali melirik ke sekitar....selain Emily, saat wawancara saya juga menyebut nama Charlotte....kami saling menghampiri, mencocokkan origami, dan.....cocok! Kami berpelukan, loncat-loncat kegirangan jugaaa :D sebenarnya ada terbersit rasa sedih karena bukan yang sudah difavoritkan yang menjadi CP, tapi Charlotte juga baik, jadi tidak ada alasan untuk bersedih hati ^_^



Lalu setiap CP diharuskan membuat salam khusus, ala ala yel-yel berdua gitu. Kami jadi supermodel ala-ala, meneriakkan nama masing-masing-my lover-my counterpart, lalu berpelukan, dan tertawa-tawa riang. Setelah semua pasangan menunjukkan unjuk gaya, kami menari-nari bebas.....mmmm.....khas western sekali :"

Lelah. Ya, dan waktunya kembali ke kamar. Saya bersama Charlotte menuju asrama bersama, kebetulan kamar kami bersebelahan, Charlotte mengatakan ada sesuatu yang ingin diberikannya. Saya buka, sweater asli Hudson Bay, brand ternama asli Kanada yang bagus sekali dan saya tidak cukup berani untuk membeli karena harganya menyakitkan :')

Tuh kan, dia baik sekali. Dia bilang sangat senang kita jadi CP. Saya juga balas mengatakan hal yang sama. Vest etnik BatuBara-Sumut yang sudah saya siapkan untuk CP juga saya berikan kepadanya. Karena senang sekaligus ingin membunuh sebersit rasa kecewa yang masih timbul dengan nakal, saya kembali ke ruang utama untuk mengatakan pada beberapa teman yang masih ada bahwa CP saya baik sekali, sambil menunjukkan sweater pemberiannya. Ini salah satu cara mensugesti diri dari rasa kecewa. Tapi ya, saya juga memang bahagia. Diruangan, terlihat potongan origami bertuliskan nama kami, saya ambil, hendak menunjukkan kepadanya lagi agar disimpan. Saya bergegas kembali ke asrama.

Dia tidak ada di kamar, masih di kamar mandi, jadi saya berniat menungu saja di kamar saya sendiri. Tapi.....saya bertemu Emily di kamar. Ya, kami memang sekamar, makanya rasanya sudah cocok sekali....

Emily menanyakan apakah saya bahagia. Saya jawab, ya saya harus bahagia, bagaimana denganmu?

Kemudian dia terdiam, lalu mengatakan bahwa sebenarnya dia memilih saya, mengharapkan saya yang menjadi CPnya. Saya kaget, ternyata kami sama. Terbawa perasaan, saya juga mengaku kalau dia yang saya harapkan.

Dia mengatakan merasa sedih sekali, lalu mulai menangis. Saya tambah kaget. Benar-benar kaget, semakin terbawa perasaan, dan ikut larut dalam tangisannya. Kami saling mencurahkan perasaan dan menangis bersama. Tapi tangisan itu diusahakan jangan sampai mengeluarkan suara, sakit, sedih. Pilu sekali rasanya. Teman-teman sekamar mulai menghampiri, kak Ewis dan Dahnait. Bahkan kak Lia yang sekamar dengan Charlotte juga menghampiri. Mereka semua bertanya ada apa, kami mengaku pada mereka, tapi berpesan jangan sampai CP kami masing-masing tau.

Kami mulai meracau, menyesali keadaan, dan tiba-tiba tercetus ide dari si doi untuk bertukar CP saja, meminta pada PS. Saya kaget. lagi-lagi kaget. Nih bule-bule emang tipenya pada nekad ya? Berani banget. Dan.....itu bisa menyakiti CP kami yang sesungguhnya.

Tapi saya malah mengiyakan. Perasaan memang menghanyutkan. Mencoba menghapus air mata yang ada, menyembunyikan sisa-sisa sembab, kami mengendap-endap keluar asrama. Agar tidak ada yang curiga, kami keluar bergantian. Saat berjalan menuju ruang utama, saya masih bimbang. Benarkah ini cara yang benar? Saya tanya lagi pada doi, serius mau tanya soal ini? Yakin emang bisa? Dan dia mengiyakan dengan mantap. Duh, saya khawatir T_T

Sampai di ruang utama, masih ada beberapa orang, termasuk kak Rihaf, duh makin segan rasanya....lalu kami menghampiri kak Adit dan Simon, bilang ingin bicara.Melihat wajah kami yang sembab, wajah mereka langsung terlihat khawatir.

Kami duduk berempat dipojokan. Sulit untuk memulai pembicaraan. Tapi akhirnya semuanya mengalir, menangis lagi, terbawa emosi, rasa, harap, dan sebagainya. Sampai lewat jam 1 pagi, masih berembuk dengan haru......PS kami ini sangat terbuka dan hangat, mereka peduli namun juga ingin kami berfikir lebih luas, menegosiasi cara-cara yang memungkinkan atau menjalali semuanya, toh semua bakal mengalir nantinya.

Saya sudah pasrah, ngga usah dirubah gapapa deh....tapi akhirnya hasil dari diskusi kami adalah....kami berdua harus bicara sama CP masing-masing, kalau mereka setuju, maka kami bisa bersama. Ini yang saya takutkan, membuat mereka.....tersakiti oleh kami.

Singkat cerita, kami bertemu kak Rihaf, berbicara, dan.....ia setuju. Emily adalah orang yang pintar berdiplomasi, kata-katanya halus, ekspresinya tulus....namun dibalik itu, ia punya keinginan yang keras dan usaha untuk mewujudkannya. The real Canadian.

Charlotte sudah tidur, jadi kami harus menunggu besok pagi untuk mengatakannya....saat itu sudah jam 2 pagi, kami melapor perkembangan terbaru ke kak Adit dan Simon, lalu pergi tidur....

Episode 5 : http://rhadiatullah.blogspot.co.id/2014/12/minggu-12-oktober-2014-hari-terakhir-voc.html

0 comments: